Iswandi Syahputra: Media Harus Telanjangi Keburukan Jokowi
Pengamat media dan Direktur Eksekutif Media Literacy Circle, Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra,
menyebutkan penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak lepas dari peran media massa
selama ini.
"Media
memiliki andil besar menjadikan Jokowi sebagai calon Presiden. Melalui
berbagai berita, media telah menjadikan Jokowi sebagai sosok yang
populer," kata Iswandi, Senin (24/3/2014). Iswandi menjelaskan,
seharusnya media tidak boleh larut dalam suasana euforia Jokowi. Semakin
populer Jokowi seharusnya media semakin bersikap kritis. Sikap kritis
media ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas media dalam sebuah
sistem demokrasi.
Iswandi yang juga penulis buku "Rezim Media" ini
mengungkapkan kekecewaannya pada media yang tidak mampu bersikap kritis
pada Jokowi.
"Dalam sistem demokrasi seperti saat ini, media
memiliki fungsi memberikan pendidikan politik pada publik. Kalau ingin
publik terdidik dan cerdas menggunakan hak politiknya, mereka harus
diberi informasi yang seimbang," lanjutnya.
Menurut Iswandi sikap kritis media terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan cara menyampaikan berbagai kelemahan Jokowi.
"Beberapa
kelemahan Jokowi yang belum dieksplorasi oleh media misalnya terkait
kemampuannya melakukan komunikasi dengan kekuatan politik, diplomasi dan
koneksi global atau daya tahan terhadap tekanan berbagai kepentingan di
sekitarnya," jelasnya.
Menurutnya, kelemahan tersebut justru bermanfaat bagi Jokowi sendiri agar lebih menyiapkan diri sebagai calon Presiden.
"Selain
itu akan berguna bagi masyarakat agar lebih memahami calon Presiden
lebih dekat dan terhindar dari praktek politik memilih kucing dalam
karung," katanya.
Sumber :
- merdeka.com
- tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar