Breaking News

Rabu, 28 Mei 2014

Yang Masih Membela Jokowi Secara Buta Silahkan Masuk!!



Dan Satu lagi! banyak yang mempertanyakan mengapa ane tidak mengangkat sisi gelap kandidat lainnya? mengapa cuma Jokowi? sehingga ane dianggap Black Campaign oleh beberapa mahluq2 halus .

Jawaban ane simple, karena sisi gelap beberapa kandidat tanpa ane beberkan juga sudah banyak yang tau, sehingga bisa dikatakan rahasia umum.

Dan Jokowi inilah yang sangat jarang orang2 ketahui (apalagi Fansboy) bahkan mereka tidak tau sis gelap Beliau...walaupun beberapa orang menyebut ini adalah sebuah OPINI dan FITNAH, toh...jika anda telusuri lebih jauh, siapa tahu anda mendapatkan kebenaran bukan?

Sehingga ane berfikir dalam hati... "Beliau ini bagaikan Satrio Piningit, namun hanya bayangan bahkan cuma sebuah Boneka Satrio Piningit jadi2an".
dan dibuatlah thread GAJE ini...

"THE UNTOLD STORY: DIBALIK STRATEGI & PECITRAAN JOKOWI-AHOK"
twitter @matanews

1.    Siapa jokowi itu? apakah dia superman? malaikat yg diturunkan dr surga? Nabi suci yg diutus ke bumi? atau hny boneka india?
2.    Knp kami katakan seperti tsb tadi? Krn sungguh luar biasa “perisai” yg disiapkan para pihak yg adalah majikan/tuan jokowi yg sebenarnya
3.    Untuk mengetahui siapa Jokowi sebenarnya tidaklah begitu sulit. Banyak narasumber, data dan sejarah yg faktual seputar Jokowi
4.    Jokowi itu latar belakangnya pengusaha mebel. Bisa dianggap sukses meski tdk termasuk pengusaha besar di Solo.
5.    Kemudia Jokowi gabung ke PDIP dan diusung jadi walikota Solo. Menang dlm pilkada periode pertama dan menang lagi dlm pilkada kedua
6.    Dimana kehebatan seorang Jokowi hingga terpilih jd walikota 2 periode? Kehebatannya bukan pada kinerja atau prestasi sbg walikota. BUKAN
7.    Silahkan lihat informasi resmi BPS, data Kemendagri atau info /data resmi lainnya. Biasa2 saja, bahkan lebih rendah dari rata2 nasional
8.    Kemenangan Jokowi pada pilkada Solo pertama adalah karena lawannya Cawalkot yg juga incumbent memang punya reputasi sangat buruk
9.    Selain arogan alias sombong, walikota solo yg dikalahkan Jokowi pada pilkada solo pertama juga terlilit berbagai kasus korupsi
10. Jokowi yg berpasangan dgn FX Hadi Rudyatmo tampil dgn sosok antitesa walikota solo yg jadi lawannya. Mereka tampil low profil, merakyat
11. Akhirnya mereka menang dlm pilkada solo itu dan pada pilkada utk periode kedua thn 2010, mereka menang lagi dgn suara telak 90%
12. Dimana kehebatan atau rahasia sukses pasangan Jokowi dan Rudyatmo ini? jawabnya : pencitraan yg tepat dan pilihan komunikasi politiknya
13. Jokowi -Rudy memimpin Solo dgn pembagian tugas yg persis sama dgn Jokowi - Ahok skrg. Jokowi turun blusukan jumpai warga, rudy di kantor
14. Saat ini pun demikian. Jokowi blusukan ke warga, Ahok kuasai birokasi dan pemerintahan DKI. Cukup? tentu tidak. itu baru modal dasar
15. Modal berikutnya adalah strategi pencitraan yg dilakukan scra apik, sistematis & kontinue. Semua kegiatan, sisi humanisme dll diblow up
16. Semua potensi dan kekuatan media digunakan utk mempublikasikan secara masif dan kontinue semua kegiatan jokowi yg dinilai “positif”
17. Termasuk acara2 atau kegiatan2 yg tdk ada hubungannya dgn kinerja sbg kepala daerah. Semua dilakukan utk pembentukan opini public
18. Tentu butuh modal yg cukup besar ketika jokowi msh jabat walikota solo. Ada yg jadi bandarnya. sponsor atau donaturnya. Pengusaha Solo
19. Pengusaha Solo tsb (nanti disebutkan namanya, skrg msh lupa) yg menjadi donatur Jokowi. Dia jg pemilik hotel dan berbagai usaha di solo
20. Pengusaha donatur Jokowi itu jg yg diduga berada dibalik kebijakan jokowi sbg walikota yg larang pendirian mal2 baru di Solo. Kompetitor
21. Kurang dari 2 thn jalani periode kedua sbg walikota, Jokowi dipersiapkan utk jadi Cagub Jawa Tengah. Disiapkan utk lawan Bibit Waluyo
22. Pencalonan Jokowi sbg Cagub DKI sebenarnya adalah “kecelakaan” alias by accident. Semua ini sdh pernah kami bahas lengkap dahulu
23. Awalnya Jokowi tdk ada rencana maju di Pilgub DKI. PDIP punya banyak bakal cagub yg dipersiapkan utk Pilgub DKI : Adang R, Nono S dll
24. Bintang kemujuran Jokowi dimulai dr kegagalan Djan Faridz sbg calon Gub DKi yg diusulkan oleh Pak JK. Sayangnya Djan Faridz tdk “lulus”
25. Djan Faridz yg “dievaluasi kelayakannya” oleh Eep S Fatah (Pollmark Consultant) atas permintaan JK, ternyata dinilai krg pas sbg Cagub
26. Sementara itu, bbrp bakal Cagub PDIP yg lain jg kurang penuhi harapan Megawati dgn berbagai faktor. Proses seleksi masih terbuka lebar
27. Ditengah2 persaingan raih dukungan PDIP, tiba2 JK usulkan calon alternatif : Jokowi. Saat itu Jokowi sdh mulai soft campaign via Esemka
28. Program Esemka yg sebenarnya adalah program Kemendiknas, ditunggangi Jokowi utk angkat popularitas dan pencitraannya utk pilkada Jateng
29. Ketika nama Jokowi disodorkan oleh JK ke Eep S Fatah utk dinilai kelayakannya, Eep pun ajukan persyaratan2 yg kemudian disetujui Jokowi
30. Salah satu persyaratan yg diminta Eep adalah agar Jokowi setujui dirinya didampingi oleh tim yg diajukan Eep utk pantau jokowi 24 jam
31. Tujuannya adalah utk mengekspolarasi semua keunggulan2 karakter jokowi sbg pribadi dan mengetahui kelemahan2 jokowi utk diantisipasi
32. Di lain pihak, bakal2 cagub yg berebut raih tiket PDIP ternyata gagal. Adang Ruchyatna gagal. Nono sampurno jg gagal (krn alasan pribadi)
33. Ketika Eep laporkan hasil penilaiannya pada JK ttg Jokowi yg dinilai layak, JK langsung lobi prabowo dan djanz faridz utk dukung Jokowi
34. Prabowo dan Djan F pun diutus JK temui Megawati utk tawarkan nama Jokowi. Tawaran tsb sangat menggiurkan dan sulit ditolak Mega. Knp?
35. Prabowo dan Djan Faridz menawarkan nama Jokowi sbg Cagub DKI ke PDIP/ Megawati dgn komitment penuh. Semua biaya ditanggung mereka
36. Disebut2 Prabowo dan Djan F siapkan modal awal kampanye dan pemenangan Jokowi sebesar Rp. 200 M. Diluar mahar ke PDIP sebesar Rp. 60 M
37. Berkat lobi Prabowo dan Djan F, Megawati pun setuju meski sebenarnya diawal sdh ada komitmen PDIP utk usung Adang R. siapa cawagubnya?
38. Bakal cawagub PDIP sesuai hasil survey tertinggi adalah Deddy Mizwar. Sayangnya Deddy M tidak disetujui Prabowo krna “kisah masa lalu”
39. Djan Faridz tawarkan nama Basuki Tjahja Purnama alias Basuki Indra alias Zhong Wan Xie alias Ahok yg juga masih adik ipar Djan Faridz
40. Prabowo awalnya tdk setuju dgn nama ahok. Sulit menang. Tapi diyakinkan adiknya Hashim Dj. Ahok dapat jadi pintu pencucian dosa Prabowo
41. Ahok sendiri sdh pernah kami bahas siapa dia sebenarnya &track recordnya. Pindah2 partai, hny sebentar jd Bupati Beltim (1 thn, 3 bln)
42. Namun dgn kemasan pencitraan yg luar biasa, sosok minus Ahok disulap jadi sosok positif. Berbagai macam citra dilekatkan pada Ahok
43. Ahok juga merupakan pintu pendanaan yg luar biasa utk pemenangan pilkada DKI. Konglo2 non pri dan non muslim merapat dukung ahok
44. Ahok jadi simbol solidaritas komunitas tertentu. Sarana pencucian dosa prabowo yg terlibat kejahatan HAM masa lalu ( tragedi Mei 98 dll)
45. Singkat cerita, Jokowi-Ahok pun disetujui brsma ( PDIP dan Gerindra). Mayoritas konglomerat pun dukung penuh, termasuk JK sbg pionirnya
46. Dukungan politik dan financial pun mengalir deras ke Jokowi Ahok. Kami dapat info bhw konglomerat2 buronan BLBI di spore jg dukung mrka
47. Disebut2 para buronan/musuh negara yg rugikan RI 560 Triliun tsb bantu puluhan juta US$ utk Jokowi Ahok. Tahap pertama cair USD 25 juta
48. Itu belum termasuk bantuan uang dan fasilitas media massa yg besar dari konglo lain yg lebih duluan bina Jokowi seperti Edward Suryajaya
49. Penguasa Ekonomi Jakarta yg dikenal dgn sembilan Sembilan Naga pun turut membantu Jokowi Ahok. Plus MNC Grup (HT), Media Grup (S Paloh)
50. Bantuan dana yg tak kalah besarnya adalah dari Lippo Grup dan First Media Grup (James T Riyadi). Plus komunitas Tionghoa Jakarta dst
51. Jadi sebenarnya dana pilgub Jokowi Ahok itu luar biasa besar. Tp sesuai dgn strategi pencitraannya, dibuat seolah2 Jokowi Ahok “miskin”
52. Berbagai kamuflase dibuat utk meyakinkan rakyat Jakarta utk mencitrakan Jokowi Ahok ini minim uang, lemah, dikeroyok partai2 besar dst
53. Dengan semua ini (sebenarnya baru sebagian kecil yg kami ungkapkan), Jokowi Ahok ini hanyalah pion2 dari para raja yg kendalikan mereka
54. Berbagai kepentingan bertumpuk di pundak Jokowi Ahok. Mulai dari politik praktis, motif ekonomi/bisnis/proyek2 s/d kepentingan sectarian
55. Yang lebih mengkhawatirkan adalah misi dari sejmlah konglo/ tokoh utk terus mengorbitkan Jokowi yg “boneka” mereka utk jadi Presiden
56. Sbg pihak yg pernah secara langsung diundang utk dukung Jokowi Ahok dan dpt info lengkap maksud dan tujuannya, kami jadi sangat paham
57. Salah satu informasi yg terkonfirmasi adalah rencana para konglo buronan BLBI yg stay di spore utk “cuci dosa” & come back ke Indonesia
58. Kekecewan para penjahat BLBI thdp SBY yg gagal bantu mereka utk penghapusan aspek pidana BLBI, membuat mereka membesarkan Jokowi Ahok
59. Utk tujuan raih posisi RI 1 alias Presiden RI yg nantinya akan komit bantu mereka, para konglo ini siapkan uang sangat besar utk Jokowi
60. Salah 1 strategi mereka adalah secara kontinue, masif dan sistematis terus mendongkrak popularitas Jokowi dgn promosi2/pencitraan media
61. Para majikan atau sponsor2 Jokowi ini membayar mahal banyak media massa agar terus maintain popularitas dan citra jokowi sampai 2014
62. Itulah sebabnya jika ada satu pihak saja yg coba2 kritik jokowi apalagi serang Jokowi, berhamburan keluar tim khusus yg menghadapinya
63. Disamping sejumlah media massa besar yg dikontrak khusus sampai 2014, konglo2 itu jg bayar mahal lembaga2 survey, pengamat2 politik dst
64. Diblkg Jokowi Ahok ini trdpt sjmlh besar konglo, media, komunitas tertentu, tim konsultan politik canggih, uang luar biasa besar dst
65. Proyek Esemka kemana? setelah Menjadi Gubernur DKI seakan Proyek ini tidak terdengar lagi.

Saat Pencapresan Jokowi nanti isu apa yang akan diangkat?

Napak Tilas Pencapresan Jokowi
Adalah salah besar bila menganggap Jokowi baru berpikir menjadi capres dari PDIP menjelang deklarasi tanggal 14 Maret 2014 yang lalu. Tidak, Jokowi yang tingkah lakunya lebih buruk daripada pinokio itu sudah bermimpi menjadi capres sejak dia terpilih menjadi Gubernur DKI. Sejak saat itu, Jokowi si Durno, si Kurawa, si Brutus, si Yudas, si Ken Arok, telah melakukan berbagai persiapan secara masif untuk memastikan PDIP mencalonkan dirinya.

Mengesampingkan tim operasi khusus atau opsus bentukan Jokowi yang terus menerus melakukan pencitraan dan damage control di media online maupun media massa, serta membentuk berbagai “kelompok pendorong Jokowi nyapres” di luar serta di dalam PDIP yang dikenal sebagai PDIP Pro Jokowi, sekarang kita akan lihat berbagai usaha yang sudah dilakukan Jokowi untuk pencitraan dan memastikan pencapresannya.

Dengan demikian dari awal Jokowi telah bermain-main dengan sumpah jabatannya untuk menjabat jabatan Gubernur selama lima tahun dengan sebaik-baiknya, padahal sumpah jabatan tersebut menggunakan Alquran yang seharusnya adalah Kitab Suci bagi Jokowi yang beragama Islam.

Adapun pencitraan-pencitraan Jokowi itu adalah:
1.    Kampanye terselubung di Jakarta yang dibungkus sebagai blusukan selama satu tahun setengah lebih.
2.    Pencitraan dengan menjadi mandor ketika tanggul Latuharhary diperbaiki dan bahkan menyebut dirinya sebagai superman banjir dengan menelantarkan warga Jakarta Utara.
3.    Baru mau menolong warga Jakarta Utara yang rumahnya tenggelam dan tidak ditolong selama berhari-hari setelah Jokowi mempunyai waktu datang ke Jakarta Utara. Pokoknya harus diberitakan Jokowi yang menolong warga Jakarta Utara.
4.    Sepanjang satu tahun setengah membagi-bagikan uang jutaan rupiah per orang, dan barang lain. Pembagian ini dilakukan oleh Jokowi dan wajib diliput tanpa memikirkan peliputan akan menyebabkan penerima sumbangan diincar penjahat dan memang ada yang dirampok setelah beberapa hari sebelumnya diliput menerima uang puluhan juta dari Jokowi (darimana uangnya yah?)
5.    Memanfaatkan momentum pilkada Jabar, Jatim, Jateng, Bali, Sumatera Utara dan lain-lain sebagai ladang mendulang citra alias melakukan pencitraan besar-besaran.
6.    Menunggangi pembukaan Bank DKI cabang Sumatera dan Sulawesi untuk mendulang citra alias pencitraan besar-besaran.
7.    Memberikan uang tunai kepada anak di bawah umur tanpa pertanggung jawaban penggunaan melalui kartu ATM bernama Kartu Jakarta Pintar.
8.    Melakukan groundbreaking monorel tanpa ada dokumen apapun dengan PT Jakarta Monorel, tidak lupa wajib diliput media besar-besaran tentu saja.
9.    Bolos kerja ke Tangerang untuk pencitraan di Universitas Pelita Harapan dan kemudian Rumah Sakit Siloam milik pengusaha yang diduga adalah salah satu cukong Jokowi yaitu James Riady.
10. Menebar 19 janji manis yang akan dilakukan dalam usahanya memperbaiki Jakarta yang ternyata tidak ada satupun yang ditepati. #pinokio
11. Membuat festival-festival yang membuang uang negara dan membuat monas menjadi kawasan kumuh.
12. Sengaja merancang APBD dengan menempatkan dana operasional/dana blusukan/dana pencitraan miliaran rupiah setiap bulan, yang pada gilirannya digunakan untuk menggenjot citranya setinggi-tinggi langit.
13. Mencari muka dengan berbagai pejabat luar negeri, misalnya ketika di Waduk Pluit memamerkan bahasa inggris dengan grammar dan pelafalan yang luar biasa buruk di depan staff Dubes Singapura yang bisa berbahasa Melayu.
14. Menggunakan APBD untuk membangun taman pencitraan bernama Taman Waduk Pluit dan kemudian keliling Indonesia memamerkan foto “before” dan “after” Waduk Pluit seolah di tangannya waduk tersebut cepat direvitalisasi, padahal yang dikerjakan Jokowi di sana memang hanya taman sedangkan waduknya masih dangkal seperti sebelumnya.
15. Menggunakan uang 40 cukongnya menyewa para ahli komunikasi politik alias konsultan pencitraan seperti nasional dan internasional seperti Eep Sjaifulloh Fatah, Kartika Djoemhadi, Stan Greenberg untuk mengkarbit citra Jokowi. Bila Jokowi benar berniat bekerja sebagai gubernur dengan sungguh-sungguh maka dia tidak perlu konsultan politik segala.
16. Menempel Megawati dalam hampir setiap acara PDIP, seolah takut sang Nyonya Besar terbang bila tidak ditemani.
17. Dua kali makan bareng Ahok ditemani Megawati dan salah seorang cukongnya, Prajogo Pangestu guna membicarakan suksesi pemerintahan di Jakarta apabila Jokowi terpilih menjadi presiden.
18. Mengeluarkan “ide-ide” spektakuler agar dimuat dan dibahas di media massa tanpa bermaksud untuk dilaksanakan, seperti Giant Seawall, Deep Tunnel, dan lain sebagainya.
19. Mengkritik kebijakan pemerintahan pusat dan berpura-pura tidak tahu bahwa kebijakan yang dikritik tersebut sebenarnya juga dikeluarkan oleh Jokowi.
20. Membayar media massa bayaran seperti Tempo untuk meningkatkan citranya

Karena Banyaknya Fitnah Mengatakan Ane simpatisan Parpol, Ane orang Bayaran, Ane orang Parpol...Sekali Lagi ane tegaskan...!
Ane selama 27 tahun gak pernah ikutan pemilu gan, jari ane selalu bersih dari tinta laknat setiap pemilu !

Bagi Fanboys yang suka mengatakan "ente golput tapi kok mengkritik"
emang kalau golput gak berhak mengkritik pemimpin gitu? Undang2 dari mana itu? amandamen UUD keberapa? trus kalau ada orang yang milih calon/kandidat lain juga gak boleh mengkritisi? jangan bodoh dan juga jangan mengajak orang bodoh deh...

Best Ever Comment..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By