Breaking News

Senin, 05 Mei 2014

Bolos Kerja, Ternyata Jokowi Tak Beritahu Ahok



Jokowi Telah Mengkhianati Kepercayaan Masyarakat. Tolak Jokowi Nyapres!

Kepergian Gubernur Jokowi ke Blitar dan Malang, Jawa Timur pada Rabu  (12/03) tidak diketahui oleh wakilnya Ahok. Sepulangnya Jokowi ke Jakarta, Ahok langsung menanyakan kegiatan Jokowi dan mengapa dirinya tidak diberi tahu.

“Saya baru tadi ketemu sebentar. Saya bilang, eh, Pak, pada heboh loh Bapak ke Blitar. Mana bisa disembunyiin sih?” kata Ahok, Kamis (13/03).

Ahok mengatakan, tadinya Jokowi berpikir masih ada waktu untuk menemuinya sebelum berangkat ke Jawa Timur tetapi batal karena terburu – buru.
“Beliau bilang buru-buru. Saya cuma kasih tahu ajudan kalau buru-buru, begitu katanya,” kata Ahok.

Meskipun Ahok menyatakan tidak ada masalah dengan bolosnya Jokowi di hari kerja tersebut, tetapi perbuatan Jokowi itu tetap saja tidak beretika. Apalagi bolosnya Jokowi itu untuk kepentingan partainya. Jokowi pergi tanpa memberitahu Ahok itu jelas sangat ganjal seperti ada yang disembunyikannya.

Perbuatan Jokowi itu tentu tidak bisa diterima begitu saja. Disatu sisi, Jokowi memberikan contoh buruk kepada para pegawainya untuk tidak menaati aturan dan disiplin kerja. Dirinya juga tidak memberi tahukan perihal keberangkatannya kepada Ahok. Tidak ada koordinasi, Jokowi dengan terang – terangan melalaikan tanggung jawabnya.

Di sisi lain, Jokowi lebih mengutamakan kepentingan partai ketimbang kepentingan warga DKI. Dirinya juga kembali mengingkari janjinya bahwa kegiatan partai hanya akan dilakukannya di akhir pekan selama bulan Maret. Jokowi adalah sosok pemimpin yang paling tidak konsisten karena selalu mengingkari janji - jani dan perkataannya sendiri.

Ada apa sebenarnya dengan Jokowi? Kenapa harus sembunyi – sembunyi jika apa yang dilakukannya tidak melanggar aturan? Kenapa tidak berkoordinasi dengan Ahok dan meninggalkan pekerjaannya begitu saja? Begitu “ngebetnya” kah Jokowi ingin menjadi Presiden sehingga melalaikan tanggung jawabnya?

Jokowi jelas – jelas telah melukai perasaan masyarakat, mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan, menjadikan politik sebagai jenjang karir bukannya pengabdian, bekerja atas kepentingan pribadi bukan masyarakat. Jokowi tidak ada bedanya dengan sebagian besar politikus yang haus dengan kekuasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By