Breaking News

Rabu, 30 April 2014

Kebobrokan Jokowi: kemunafikan, kebohongan dan pencitraan palsu



Kita lanjutkan arsip kulwit @triomacan2000 tentang Siapa Jokowi Sesungguhnya. Pada bagian pertama telah dibahas kinerja Jokowi sebagai walikota Solo. Bagi yang belum baca, silakan dibaca terlebih dahulu di sini.
Kali ini tentang kebobrokan Jokowi: kemunafikan, kebohongan dan pencitraan palsu Jokowi. Selamat membaca.

Kita tahu ada beberapa isu atau topik yg dongkrak popularitas Jokowi sbg walikota Solo dalam hampir setahun terakhir ini. Isu/topik itu al. :
  1. persetruannya dgn Gub Jateng terkait lahan eks pabrik es sari petojo yg dikatakan Jokowi sbg benda cagar budaya (BCB).
  2. Topik penataan PKL (Pedagang Kaki Lima) di kota solo yg citrakan jokowi sbg pemimpin inspiratif dan pembela PKL,
  3. topik mobil esemka
  4. Topik tentang masuknya Solo sebagai kota terbaik pada salah satu lembaga internasional, dll.

Mari kita bahas 1 per 1 faktanya

Awal perseteruan Jokowi dgn Bibit Waluyo Gub Jateng adalah ketika Jokowi secara terbuka nyatakan PENOLAKANNYA atas rencana Gub Jateng. Gub Jateng merencanakan membangun Mal dan Hotel di atas lahan eks pabrik es yg sdh tdk beroperasi sejak puluhan tahun. jokowi TOLAK !

Jokowi tegaskan bhw lahan itu adalah Benda Cagar Budaya (BCB). Bibit Waluyo Gub Jateng marah dan ejek Jokowi : “walikota bodoh”. Ejekan Gub Jateng ini langsung “digoreng” Jokowi jadi isu sentimen ketersinggungan warga solo thdp Gub Jateng. Bibit dikritik habis2an.
Benarkah statement Jokowi thdp status lahan eks pabrik es itu sbg BCB? Knp Gub Jateng marah? Bgmn fakta sebenarnya? Mari kita bahas.

Bibit waluyo pantas marah pada Jokowi krn sdh jelas bhw sesuai SK Walikota Solo No. 646/116/1/1997 lahan tsb TIDAK termasuk BCB! Lalu, wakil walikota solo juga sdh pernah kasih statement, rencana pembangunan mal & hotel di atas lahan tsb sah dan legal. Wakil walikota hny minta agar para pedagang kaki lima yg selama ini berjualan di depan komplek eks pabrik es tidak digusur. Namun Jokowi bersikeras tolak rencana Gub Jateng itu. Dia cari2 dasar penolakan dan ketemulah surat BP3 Jateng No. 11-72/ska/TB/1964

Surat BP3 Jateng itu sendiri status dan kedudukan hukumnya jauh dibawah SK walikota No. 646/116/1/1997. Apalagi surat BP3 Jateng itu hny merupakan catatan inventarisir ttg BCB. Blm ada penetapan BCB nya dari menteri pariwisata sampai skrg. Bahkan yg lucunya & buat Jokowi seharusnya MALU adalah, surat BP3 jateng itu hny cantumkan RUMAH DINAS di eks pabrik yg disebut sbg BCB.

Luas lahan eks pabrik itu 12.419 m2. Rencana pemanfaatan lahan oleh Gub hny 9.726 m2. Tdk termasuk lahan dimana R.dinas itu berdiri. Tapi JOKOWI terus maju dan manfaatkan isu perseteruannya dgn Gub Jateng jadi isu nasional. Seolah2 Gub Jateng menghina warga solo
Untuk menghilangkan malu dan kesan kebodohannya, Jokowi lalu bentuk tim ahli utk seolah2 mengkaji lagi status BCB eks pabrik es itu. Bibit wayulo sendiri “mengalah”. Dia tahu bhw opini masyarakat berpihak pd Jokowi meski jokowi salah dan ngawur dlm ucapannya. Bibit waluyo sadar bhw Jokowi jagoan dlm memainkan isu dan memanfaatkan kelemahannya jadi kekuatan. Seolah2 terzalimi. Pencitraan.

Kasus “pemadaman listrik” Lampu Penerangan Jalan umum oleh PLN di kota Solo juga jadi bukti betapa Jokowi mampu memutarbalikan fakta. Dgn kemampauan komunikasinya, wajahnya yg lugu, penampilannya yg bersahaja dst : Jokowi mampu pojokan siapa saja termasuk PLN & Bibit

Dalam kasus PLN vs Jokowi misalnya. Sdh jelas pengakuan wakil walikota bhw anggaran PJU yg utk dibayar ke PLN sebesar 12.3 M dialihkan. Uang 12.3 M yg seharusnya dibayarkan ke PLN sebagian digunakan utk membiayai program PMKS & BPMKS kota solo. Akibatnya pemkot nunggak. Tapi lagi2 Jokowi mampu bikin opini seolah2 PLN yg salah. PLN yg dikritik habis2an. Padahal PLN sdh setor PPJU setiap bulan ke pemkot.

Setoran pajak penerangan jalan umum (PPJU) yg besarnya 9% dari total tagihan seluruh pelanggan rutin diterima oleh pemkot Solo. Seharusnya, setelah Pemkot Solo kembali bayar tagihan PJU ke PLN, pemkot masih ada surplus 420 juta per bulan. Bukan malah nunggak!
Akibat penyalahgunaan anggaran PPJU oleh Pemkot Solo (utk PMKS/BPMKS) itu, pemkot & DPRD solo terpaksa anggarkan dana utk bayar PLN. Cukup? Ternyata tidak. Jokowi menutupi kesalahannya dgn menyalahkan PLN Solo yg ditudingnya over tagihan. Dia panggil BPKP utk audit

Oh ya, sebelumnya, akibat PLN yg dikritik habis2an krn padamkan lampu jalan umum di Solo, PLN solo mengalah dgn nyalakan lagi PJU. Akibatnya, semua pejabat PLN Solo mendapatkan sanksi dari Dirut PLN dahlan iskan dgn ditunda kenaikan pangkat mereka selama 1 thn. Akibat ulah Jokowi, pejabat2 PLN Solo yg menanggung akibatnya. Kasihan mereka yg hny jalankan tugas dari direksi PLN.

Lalu, hasil audit BPKP temukan ada lebih 4000 dari 17.000 ribu titik PJU yg dinyatakan ilegal dan tdk masuk dlm catatan Dinas KP Solo. Pemkot Solo minta diskon pengurangan tunggakan yg totalnya 9 M itu. PLN tidak mau karena pengawsan PJU liar adalah kewenangan pemkot. Tapi intinya bukan itu. Melainkan adalah adanya kesemrawutan tata kelola keuangan Pemkot Solo terkait pembayaran tagihan PJU PLN

Pemkot Solo juga dituduh tidak tahu penyusunan prioritas. Tagihan PLN tidak dibayar krn alasan ga ada uang. DPRD solo temukan byk anggaran yg tak penting justru diadakan oleh Jokowi seperti pengadaan kendaraan dinas & baju seragam ketua RT. Jg penghamburan anggaran milyaran rupiah uang negara utk proyek THR sriwedari solo yg mangkrak krn ternyata status tanahnya bermasalah

Setelah pencitraan via penggorengan isu peseteruannya dgn PLN dan Gub Jateng skrg kita bahas pencitraan palsu Jokowi via PKL.

Perpindahan atau relokasi 1000 PKL dari sekitar monumen banjasari ini diklaim sukses besar dgn pendekatan personal Jokowi. Menurut pengakuan Jokowi tdk kurang 50 kali dia undang makan dan ramah tamah para pedagang utk bisa dibujuk pindah ke lokasi baru. Akhirnya, terjadilah bedol pedagang secara sukarela sehingga fungsi sekitar monumen dpt kembali menjadi ruang publik.

Apakah ini prestasi luar biasa? Dgn waktu yg lama, biaya besar dan 54 kali pertemuan? Mari kita cari bandingannya. Di Makassar ada pantai Losari. Disana terdapat ratusan PKL yg berjualan setiap malam sehingga pantai tdk berfungsi jd rung publik. Walikota dan warga keluhkan masalah ini. Suatu waktu walikota diskusi cari solusi dgn Pak JK sang wapres yg terkenal cerdik itu.

Apa usulan solusi Pak JK? “Ah itu sih gampang..kamu walikota harus cerdik sedikit, mereka akan pindah tnp disuruh. selesai masalah”

Walikota bingung tp sangat tertarik. “bgmn caranya Pak JK? Tanpa dipaksa masak mereka mau pindah semua?” tanya walikota makassar
Lalu Pak JK jawab: “begini caranya. Kamu buat acara pasar malam dan aneka hiburan di pulau sebrang pantai itu setiap malam. Pasti mereka semua pedagang akan pindah. Pedagang itu kan ingin barangnya laku. Ga peduli lokasinya dimana!” walikota jalankan usul JK.

Hasilnya? Tdk sampai 1 bln sejak diadakan pasar malam & aneka hiburan di pulau seberang pantai, semua pedagang pantai losari PINDAH! Walikota makassar senang. Pantai bisa ditata kembali jadi ruang publik dan dipercantik. Sampai sekarang. Biaya kecil, waktu cepat!
Bgmn dgn Jokowi? Para pedagang eks Banjasari yg telah pindah, skrg byk yg lari pindah berdagang di tempat lain. Ga laku. Akses sulit. Cerita sukses relokasi pedagang eks banjasari hny sebentar dan tak bertahan lama. Juga sama nasibnya dgn PKL2 lain di Solo.

Solo kini kembali sumpek dgn PKL2 yg semrawut & menyita ruang publik. Bahkan Perda No. 3/2008 ttg Penataan PKL diminta dicabut. Para Pedagang Kaki lima termasuk yg bergabung dalam Asosiasi PKL Solo (APS.) desak Jokowi/DPRD batalkan perda itu krn gagal total!
Contoh lain kegagalan penataan PKL itu : PKL di Blkg UNS sepanjang Jl. KH Dewantoro yg dipindah ke pasar Panggungrejo. Gagal Total. Bayar sewa kios di Lokasi baru sj mrka tdk sanggup. Blm sempat semua dipindahkan, PKL yg sdh direlokasi pun tak mau lagi, kabur semua! Banyak banget kasus penataan PKL solo yg gagal dan tidak seindah yg diceritakan atau dicitrakan Jokowi ke publik Jakarta/Indonesia.

Setelah ungkap penipuan dan pencitraan palsu dari Jokowi ini, sy akan bongkar lagi pencitraan palsunya yg lain : Esemka & antikorupsi. Saya akan informasikan seluasnya kepalsuan Jokowi agar publik dapat menilai siapa sebenarnya dia. Integritas dan kinerjanya.
Informasi ini semata2 utk pencerahan. Jika dibanding2kan saya dgn JK atau Djan Faridz, terus terang saya tdk ada apa2nya. Namun yg pasti, motif JK & Djan Faridz dukung jokowi ada muatan bisnis. Termasuk motif JK yg “dendam” krn proyek monorelnya dibatalkan. Pdhl pembatalan Proyek Monorel oleh Pemprov DKI krn tdk ada jaminan pemerintah pusat dan subsidi yg diminta tak masuk akal.

Cukup sekian. Nanti kita lanjutkan. Msh bnyk bukti2 ttg kemunafikan, kebohongan dan pencitraan palsu Jokowi. Terima kasih. Merdeka !
Demikian arsip kulwit @triomacan2000 tentang Kebobrokan Jokowi: kemunafikan, kebohongan dan pencitraan palsu Jokowi. Baca juga bagian selanjutnya.

Sumber : rodazaman.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By