Breaking News

Sabtu, 17 Mei 2014

Pencapresan Jokowi Bentuk Pelarian dari Kegagalan di Jakarta

RMOL. Kegagalan dalam pengerjaan beberapa proyek menjadi alasan keraguan akan kepemimpinan Gubernur DKI, Joko Widodo, yang baru kemarin ditetapkan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan.

"Mandeknya pengerjaan MRT, kegagalan dalam manajemen Bus Trans Jakarta, serta beberapa proyek lainnya yang belum terealisasi akan menjadi ganjalan pencapresan Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, dalam pernyataan persnya, Sabtu (15/3).

Pengumuman deklarasi Jokowi sebagai calon Presiden 2014 dinilainya tergesa-gesa. Tingginya elektabilitas Jokowi dikhawatirkan akan mulai goyah dengan beberapa program yang baru sebatas gebrakan tetapi belum menghasilan bukti konkrit.

Bahkan, tegasnya, bisa jadi ini hanya sebuah bentuk pelarian dari Jokowi dan PDIP, karena kinerja Jokowi mulai dipertanyakan, bahkan ada dugaan korupsi dalam proyek bis Transjakarta.

Jajat melanjutkan, elektabilitas Jokowi juga bisa "terjun payung" karena tendensi Jokowi yang selalu "loncat-loncat jabatan". Saat memimpin Solo yang hampir dua periode, Jokowi tidak menyelesaikan masa tugasnya hingga akhir perode karena maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kini Jokowi akan melakukan hal yang sama, belum genap dua tahun masa kepemimpinannya sebagai gubernur DKI, Jokowi akan "kabur" lagi untuk posisi Capres.

"Sebenarnya Pak Jokowi itu tujuannya apa? Beliau selalu memberi imej bahwa ia adalah seorang negarawan, namun nyatanya Jokowi sama saja dengan pejabat yang hanya mencari jabatan pada umumnya. Jangan-jangan nanti dua tahun menjadi presiden beliau loncat lagi ke jabatan lain," katanya. [ald]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By