Breaking News

Rabu, 16 Juli 2014

Kredibilitas RRI Runtuh Akibat Quick Count Pilpres



Pasalnya jika benar quick count yang dikeluarkan RRI adalah hasil exit poll maka lembaga penyiaran negara tersebut mempertaruhkan kredibilitasnya.

"RRI yang berpegang pada kredibiltasnya itu sudah runtuh dengan hal itu," Laode kepada INILAHCOM, Kamis (17/7/2014).

Menurutnya, klarifikasi yang disampaikan oleh pihak RRI soal quick count mereka patut diapresiasi oleh semua pihak. Namun pada dasarnya jika RRI memang merubah hasil quick count mereka berdasarkan exit poll maka hal itu tidak boleh terjadi lagi dikemuadian hari.

"Itu diklaim seolah-olah quick count, dan itu melampau klaim akademis. Jadi itu sebetulnya kasus RRI saja kalau benar (bohong), ya dia kita hormati jika mereka sudah meralat dengan baik," imbuhnya.

Laode menjelaskan, dalam dunia statistik memang diperbolehkan melakukan pembohongan demi menghasilkan penelitian yang diharapkan.

"Tapi tidak boleh dilakukan karena tabu. Kebenaran akademis itu diabaikan. Jadi survei itu harus objektif," imbuhnya.

Dia mencontohkan, misalnya penelitian atau survei dilakukan hanya kepada populasi yang homogen atau konstituennya. Sehingga hasil sesuai dengan harapan peneliti.

"Karena itu didunia statistik juga dikenal nama random, dan itu esensinya semua elemen harus mendapat kesempatan yang sama untuk diambil. Seperti yang rahasia, swing voter, golput dan konstituennya itu harus diambil secara proporsional," tandasnya.[jat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By