Jakarta (voa-islam.com) – Front Pembela Islam (FPI) menemukan spanduk-spanduk palsu
yang seolah-olah dibuat FPI untuk memperkeruh suasana menjelang dan pasca
pilpres. Dari penyisiran di lima wilayah DKI, FPI menemukan dan mencopot
sekitar 600 false flag yang bisa menyudutkan FPI dan umat Islam umumnya.
"Spanduk-spanduk palsu itu
sempat terpasang secara masif di lima wilayah DKI periode 2-6 Juli. Anda masih
ingat, sebelumnya pada 7 Juli beredar di BBM dan media sosial, bahwa FPI akan
menyerang MetroTV karena pemberitaannya yang tidak seimbang. Ini adalah bagian
dari rangkaian rencana mereka mendiskreditkan FPI," ujar Munarman dalam
acara Diskusi Voa-Islam Dan Media "Mengantispasi Skenario Chaos 'Kubu
Merah'" di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Sabtu (12/7/2014).
Rumor adanya penyerbuan MetroTV oleh FPI, Munarman mengingatkan,
aksi itu bagian dari rencana busuk 'Kubu Merah' yang ingin mendiskreditkan FPI
dan umat Islam
Ihwal adanya rumor adanya penyerbuan
MetroTV oleh FPI, Munarman mengingatkan, aksi itu bagian dari rencana busuk
'Kubu Merah' yang ingin mendiskreditkan FPI dan umat Islam. Ia mengaku sudah
mengecek teman-temannya di MetroTV. Hasilnya, stasiun televisi pendukung
pasangan Jokowi-JK milik Surya Paloh itu ternyata sudah melakukan serangkaian
persiapan untuk menyambut 'penyerbuan' itu.
"Saya punya teman-teman di MetroTV. Mereka bilang, sudah dua malam berjaga-jaga untuk menyambut FPI. Selain itu, mereka sudah menyiapkan kamera TV dari berbagai sudut. Jadi, kalau FPI benar-benar datang, maka akan langsung 'dimakan' kamera. Gambar-gambar inilah yang akan dimainkan sedemikian rupa dan ditayangkan berulang-ulang sebagai berita. Betapa licik dan jahatnya 'Kubu Merah' ini," tandas Munarman. (david)
Juru bicara FPI Munarman menyatakan, sedikitnya ada tiga jenis spanduk palsu yang seolah-olah dibuat FPI yang disebar kelompok pendukung capres tertentu. Motivasi mereka untuk menimbulkan kesan, seolah-olah FPI memperkeruh suasana. Spanduk itu antara lain berbunyi: "Lawan Orang Kafir, FPI Dukung Prabowo-Hatta".
"Spanduk-spanduk palsu itu sempat terpasang secara masif di lima wilayah DKI periode 2-6 Juli. Anda masih ingat, sebelumnya pada 7 Juli beredar di BBM dan media sosial, bahwa FPI akan menyerang MetroTV karena pemberitaannya yang tidak seimbang. Ini adalah bagian dari rangkaian rencana mereka mendiskreditkan FPI," ujar Munarman di Jakarta.
Tentang isu akan ada penyerbuan MetroTV oleh FPI, Munarman menyatakan, hal itu adalah bagian dari rencana busuk 'Kubu Merah' yang ingin mendiskreditkan FPI dan umat Islam. Dia mengaku sudah mengecek teman-temannya di MetroTV. Hasilnya, stasiun televisi pendukung pasangan Jokowi-JK milik Surya Paloh itu ternyata sudah melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut 'penyerbuan' itu.
Sekitar 500-600 spanduk kami razia. Ini tentunya sangat merugikan bagi kami khususnya FPI, dan inilah salah satu modus yang menginginkan adanya perpecahan dengan mengorbankan orang lain,” ujar Munarman di acara diskusi yang diadakan bersama dengan VoaIslam.com dengan tema “Mengantipasi skenario chaos kubu merah” di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7) malam.
"Saya punya teman-teman di MetroTV. Mereka bilang, sudah dua malam berjaga-jaga untuk menyambut FPI. Selain itu, mereka sudah menyiapkan kamera TV dari berbagai sudut. Jadi, kalau FPI benar-benar datang, maka akan langsung 'dimakan' kamera. Gambar-gambar inilah yang akan dimainkan sedemikian rupa dan ditayangkan berulang-ulang sebagai berita. Betapa licik dan jahatnya 'Kubu Merah' ini," tandas Munarman. (david)
Juru bicara FPI Munarman menyatakan, sedikitnya ada tiga jenis spanduk palsu yang seolah-olah dibuat FPI yang disebar kelompok pendukung capres tertentu. Motivasi mereka untuk menimbulkan kesan, seolah-olah FPI memperkeruh suasana. Spanduk itu antara lain berbunyi: "Lawan Orang Kafir, FPI Dukung Prabowo-Hatta".
"Spanduk-spanduk palsu itu sempat terpasang secara masif di lima wilayah DKI periode 2-6 Juli. Anda masih ingat, sebelumnya pada 7 Juli beredar di BBM dan media sosial, bahwa FPI akan menyerang MetroTV karena pemberitaannya yang tidak seimbang. Ini adalah bagian dari rangkaian rencana mereka mendiskreditkan FPI," ujar Munarman di Jakarta.
Tentang isu akan ada penyerbuan MetroTV oleh FPI, Munarman menyatakan, hal itu adalah bagian dari rencana busuk 'Kubu Merah' yang ingin mendiskreditkan FPI dan umat Islam. Dia mengaku sudah mengecek teman-temannya di MetroTV. Hasilnya, stasiun televisi pendukung pasangan Jokowi-JK milik Surya Paloh itu ternyata sudah melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut 'penyerbuan' itu.
Sekitar 500-600 spanduk kami razia. Ini tentunya sangat merugikan bagi kami khususnya FPI, dan inilah salah satu modus yang menginginkan adanya perpecahan dengan mengorbankan orang lain,” ujar Munarman di acara diskusi yang diadakan bersama dengan VoaIslam.com dengan tema “Mengantipasi skenario chaos kubu merah” di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7) malam.
Dijelaskan Munarman lagi, spanduk
ukuran besar dengan tulisan besar disertai foto itu diketahui beredar pada awal
Juli 2014 lalu. Selama 5 hari lamanya
Dijelaskan Munarman lagi, spanduk ukuran besar dengan tulisan besar
disertai foto itu diketahui beredar pada awal Juli 2014 lalu. Selama 5 hari lamanya,
spanduk yang diantaranya bertuliskan ” FPI
lawan kafir dan FPI dukung Prabowo” atau ” Kami mendukung Prabowo-Hatta agar
syariat Islam tegak di negeri ini” adalah bukan atribut yang dipasang FPI. ”
Itu merupakan bendera palsu dengan sengaja ingin menjatuhkan kami,” tegasnya.
Melalui trik yang menyesatkan ini,
tentunya sangat disesalkan oleh FPI. Munarman mengatakan ajang Pilpres
dijadikan pihak kubu merah untuk mengkambinghitamkan FPI untuk mendukung salah
satu calon presiden.
“Tuduhan tanpa bukti ini tentunya
sangat menyakitkan bagi kami. Bagaimana mungkin, kami tidak pernah memasang
spandung tapi nama kami dicatut,” tuturnya. [edm/adivammar/voa-islam.com]
Bersambung (4)....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar