JAKARTA (voa-islam.com) - Dalam acara Diskusi Voa-Islam.com Bersama Media "
Mengantisipasi Skenario Chaos 'Kubu Merah' bersama narasumber Munarman
SH dan Faizal Assegaf. Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman
menyebutkan 'Kubu Merah' banyak menerapkan cara-cara Partai Komunis Indonesia
(PKI) dalam mencapai tujuannya.
Dalam gegap gempita umat Islam pada
kasus gaza justru ada yang terlupakan, yakni kasus penistaan kalimat Tauhid
"Laa Ilaha Ilallah" oleh The Jakarta Post. Ia
melontarkan pernyataan, "Sebenarnya kasus The Jakarta Post
itu cuma pancingan, agar umat Islam terprovokasi menjelang Pemilu Presiden (9
Juli 2014) kemarin" ungkapnya.
Contoh lain, Front Pembela Islam
(FPI) menemukan spanduk-spanduk palsu yang seolah-olah dibuat FPI untuk
memperkeruh suasana menjelang dan pasca pilpres. Dari penyisiran di lima
wilayah DKI, FPI menemukan dan mencopot sekitar 600 false flag yang bisa
menyudutkan FPI dan umat Islam umumnya.
"Spanduk-spanduk palsu itu
sempat terpasang secara masif di lima wilayah DKI periode 2-6 Juli. Anda masih
ingat, sebelumnya pada 7 Juli beredar di BBM dan media sosial, bahwa FPI akan
menyerang MetroTV karena pemberitaannya yang tidak seimbang. Ini adalah bagian
dari rangkaian rencana mereka mendiskreditkan FPI," ujar Munarman dalam
acara Diskusi Voa-Islam Dan Media "Mengantispasi Skenario Chaos 'Kubu
Merah'" di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta Sabtu (12/7/2014).
Munarman sebagai pembicara
mengungkapkan modus lama yang kerap dilakukan 'kubu merah' ini, mereka kerap
menimbulkan kekacauan Informasi (disinformasi) seperti cara-cara PKI, yang
implikasinya adalah makin mendorong dua kubu yang berkompetisi akan berpegang
kepada informasi yang menguntungkan mereka atau misleading.
Kaum komunis selalu menciptakan dan memanfaatkan kekacauan informasi
guna meraih kekuasaan. Demikian pemaparan ilmiah disertai data-data akurat.
"Mereka sengaja untuk melakukan
disinformasi, dalam bahasa kriminal itu manipulasi. Sengaja menyesatkan
informasi, ada upaya kesengajaan atau misleading, supaya orang diarahkan
kepada informasi yang mereka inginkan. Dalam perspektif intelejen disebut cipta
kondisi sebenarnya" tambah Munarman.
Sejarah mencatat, 'kubu merah'
adalah kelompok yang selalu menunggangi situasi, "Kubu merah ini juga,
kelompok yang selalu menunggangi dan memanfaatkan situasi untuk keuntungan
kelompoknya sendiri, kita masih ingat misalnya pada tahun 1948 ketika Indonesia
tengah mengahadapi agresi Belanda, tiba-tiba ada 'kelompok merah' mengambil
alih Madiun. Peristiwa Madiun ini korbannya luar biasa banyak dari umat Islam
dan beberapa bahkan dari ormas pemuda Islam sebagai garda depan umat
Islam."
Segala upaya dilakukan untuk merebut perhatian umat Islam Indonesia
dan dialihkan perhatiannya dengan isu besar yang 'common sense' di Indonesia,
yakni Gaza, Rumah Tahfidz Darul Quran Gaza yang di Roket hingga membombardir
isu Gaza dan Palestina untuk menutupi kasus penistaan kalimat "Tauhid LAA
ILAHA ILALLAH" oleh harian kubu merah The Jakarta Post.
"Segala upaya dilakukan untuk
merebut perhatian umat Islam Indonesia dan dialihkan perhatiannya dengan isu
besar yang 'common sense' di Indonesia, yakni syiah yang tiba-tiba peduli pada
Gaza, Rumah Tahfidz Darul Quran Gaza yang di Roket hingga membombardir isu Gaza
dan Palestina untuk menutupi kasus penistaan kalimat "Tauhid LAA ILAHA
ILALLAH" oleh harian kubu merah The Jakarta Post" demikian kupas Abu
Ammar pada awak redaksi Voa-Islam.com.
Ia menilai, "Nah ketika umat
Islam lengah dan kendor perhatiannya pada konstelasi politik di Indonesia maka
konspirasi 'berdarah' menembak ratusan roket IsraHELL ke Gaza.
Semua isu dimainkan agar umat Islam
lengah dan lupa, namun sesuai ucapan Munarman sebelumnya, mereka memanfaatkan
situasi dan mengkambinghitamkan pada umat Islam.
Abu Ammar menyatakan, pengalihan isu
berdarah dan keji 'Gaza' Setidaknya ditunggangi kepentingan internasional dan
sedikitnya dapat 10 keuntungan sekaligus bagi KUBU MERAH JOKOWI :
1.
Syiah Indonesia dan internasional
yang tiba-tiba sok peduli pada Gaza,
2.
Menutupi kasus penistaan Kalimat
Tauhid oleh Jakarta Post,
3.
Menutupi kecurangan dan kejanggalan
deklarasi kemenangan kubu Jokowi - JK melalui rilis Quick Count,
4.
Mengangkat isu rencana sisa
sumbangan Jokowi JK untuk dialihkan ke Gaza, meski tidak tulus betul niatnya
ini.
5.
Pengalihan isu rencana chaos kubu
merah terkait Pemiliu Pilpres dan menghabiskan energi umat Islam pada isu Gaza
dan tentunya Suriah.
6.
Agenda besarnya, menyusupkan Bill
Clinton di tengah euphoria pemberitaan dan konsentrasi umat Islam pada kasus
Gaza dan Palestina, ratusan berita akan dirilis dan umat akan kendor energinya
karena habis pada rapat, seminar, tabligh akbar dan demonstrasi mass masalah
Gaza ini. Apalagi Kedatangan Bill Clinton ke Indonesia antara tanggal 16-23
Juli berkaitan dengan keputusan KPU tentang Pemilu Presiden Indonesia ke tujuh
tanggal 22 Juli 2014.
7.
Umat Islam lupa dengan kasus Romo
'Fasis' Franz Magnis Suseno,
8.
Umat Islam dininabobokan dan
dialihkan perhatiannya dari kasus penistaan GALLERY of ROUGES Kebangkitan Bad
Guys atau Kumpulan Berandal oleh Wimar Witoelar
9.
Umat Islam lupa pada kasus Transkrip
Korupsi Busway Transjakarta yang melibatkan Megawati dan Jaksa Agung Basrief
Arief,
10.
Umat Islam lupa dengan Korupsi
Busway Transjakarta oleh Jokowi senilai Rp 1,5 Triliun
Waspada, pengalihan isu marak namun
korbannya diarahkan dan dikambinghitamkan pada umat Islam, awas PKI disekitar
ANDA!.
Kami bahkan mendapat informasi akan
ada 'chaos', informasi dari rekan intelijen menyatakan beberapa kekhawatiran ,
kami minta pendapat kepada Munarman terkait pesan berikut ini, ia menyatakan
"memang demikian esensinya dari pemaparannya pada acara Diskusi Media
'Mengantisipasi Skenario Chaos Kubu Merah' di Jakarta, sebagai berikut :
1.
Potensi kerusuhan pilpres membesar
krn survei tertutup menyebutkan jokowi kalah telak secara nasional dari
prabowo. Suara jokowi hanya menang di sebagian Jawa Tengah, NTT, Lampung, Papua
dan Makassar. Daerah lain dimenangkan prabowo.
2.
Ada skenario kerusuhan massal yg
didukung pihak asing, dgn menebar penembak gelap yg selama ini berkeliaran di
hutan papua utk mendukung papua merdeka. Ingat, gerakan papua merdeka didukung
asing, sgt ingin jokowi menang agar bisa referendum spt timtim
3.
Tercium rencana penembakan
disejumlah tempat di pulau jawa, thp kader pdip untuk menimbulkan kesan
dilakukan pihak prabowo dengan orang-orang suruhannya sehingga terjadi
kerusuhan massal dan kekacauan.
4.
Kekacauan di setting masif agar
pihak asing intervensi dan masuk ke Indonesia. Ingat, pihak asing sangat
mendukung jokowi untuk bisa kuasai tambang dan refrendum merdeka papua.
5.
Info 3000 marinir amerika di darwin
sejak satu bulan lalu melakukan latihan penyerangan dan perang kota. Di
singapura 5 kapal perang amerika siaga dgn dalih ngedock alias perbaikan. Dari
data satelit Armada ke VII amerika sdh berlayar mendekati pantai selatan pulau
jawa dan berjarak hanya sekitar 100 mil utk lakukan penyerbuan.
6.
Penembakan kemungkinan dilakukan
sniper binaan dinas rahasia asing yg kini disinyalir sdh menyusup di daerah
jawa tengah dan ibukota utk memancing kemarahan rakyat.
7.
Sasaran kemarahan rakyat kemungkinan
ke pihak aparat TNI / Polri serta kemungkinan tempat keramaian, pasar dan
bandar udara. 8. Rakyat marah maka TNI / Polri menembak dan akan terjadi banjir
darah sehigga ada alasan bagi kekuatan asing masuk intervensi pemilu di
Indonesia.
[ahmed/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar